Mengenal Teknologi Hawk-Eye Dalam Dunia Voli. Jakarta, 23 September 2025 – Dunia voli semakin modern dengan kemajuan teknologi yang membuat pertandingan lebih adil dan menarik. Teknologi Hawk-Eye, yang awalnya terkenal di tenis, kini jadi andalan di voli internasional. Sistem ini membantu wasit memutuskan bola in atau out dengan presisi tinggi, mengurangi kontroversi yang sering bikin fans debat panas. Baru-baru ini, di Kejuaraan Voli Dunia FIVB 2025, Hawk-Eye lagi-lagi selamatkan momen krusial saat tim Jepang tantang keputusan wasit lawan Brasil—hasilnya, poin berubah dan Jepang menang set. Inovasi ini bukan cuma soal akurasi; ia ubah cara olahraga dinikmati, dari penonton di rumah sampai atlet di lapangan. Di era di mana kesalahan manusia bisa ubah nasib pertandingan, Hawk-Eye jadi teman setia wasit, meski tak luput dari perdebatan. BERITA BOLA
Apa Itu Teknologi Hawk-Eye: Mengenal Teknologi Hawk-Eye Dalam Dunia Voli
Hawk-Eye adalah sistem visi komputer canggih yang lacak lintasan bola secara visual dan tampilkan rekonstruksi 3D jalur paling mungkin. Dikembangkan tahun 2001 oleh Paul Hawkins dan David Sherry di Inggris, awalnya untuk kriket agar tayangan lebih seru. Teknologi ini pakai 6-10 kamera high-speed yang posisi strategis di arena, rekam bola dari berbagai sudut. Data dari kamera diproses algoritma kompleks untuk hitung posisi bola per milidetik, akurat hingga 99,9 persen.
Di voli, Hawk-Eye masuk sejak 2012 di turnamen besar FIVB, seperti World League. Sistem ini integrasi dengan challenge system: tim bisa tantang keputusan wasit soal garis bola, dan Hawk-Eye beri jawaban dalam 5-10 detik. Bedanya dengan tenis, di voli fokus pada garis lapangan dan net touch, bukan cuma in-out. Hawk-Eye juga dukung VAR-like review untuk fault kompleks, seperti bola sentuh antena. Sony punya Hawk-Eye Innovations sejak 2010, bikin sistem ini pakai AI untuk tingkatkan kecepatan dan akurasi. Di voli, ia pakai kalibrasi khusus untuk bola cepat, capai 100 km/jam, dan integrasi dengan skor elektronik arena.
Apa Fungsi dari Teknologi Hawk-Eye
Fungsi utama Hawk-Eye di voli adalah bantu wasit putuskan bola in atau out dengan presisi. Saat tim tantang, sistem replay jalur bola di layar raksasa, tunjukkan apakah bola sentuh garis atau keluar—akurasi 2-3 mm. Ini kurangi waktu debat, dari menit jadi detik, biar pertandingan lancar. Di voli, challenge terbatas 2 per set per tim, hemat waktu total 5-10 menit per laga.
Selain garis, Hawk-Eye cek net touch dan foot fault servis, rekonstruksi 3D bikin wasit lihat sudut tak mungkin dari mata telanjang. Di level internasional, ia integrasi dengan video challenge untuk fault kompleks, seperti blok ilegal. Fungsi lain: analisis performa, lacak kecepatan servis (rata 80-100 km/jam) dan lompat smash. Di FIVB, Hawk-Eye wajib di turnamen besar sejak 2016, termasuk Olimpiade Tokyo 2020. Hasilnya, kesalahan wasit turun 20-30 persen, bikin voli lebih kredibel. Sistem ini juga hibur penonton lewat replay dramatis di TV.
Apakah Adanya Teknologi Hawk-Eye Ini Membawa Hal Baik atau Kontroversional
Hawk-Eye bawa banyak hal baik di voli: tingkatkan keadilan dengan akurasi tinggi, kurangi kesalahan manusia yang sering kontroversial, seperti di NCAA voli AS di mana replay manual grainy bikin debat panjang. Waktu pertandingan lebih efisien, fans lebih puas lihat keputusan transparan, dan atlet fokus skill daripada protes. Di FIVB, error rate turun 25 persen sejak 2012, bikin voli kompetitif lebih adil, terutama di laga ketat seperti final Olimpiade. Teknologi ini juga dorong inovasi, seperti AI untuk prediksi fault.
Tapi, kontroversi tak hilang. Di tenis, Hawk-Eye pernah salah 3 mm di Dubai 2007, bikin Nadal protes—mirip di voli saat Grand Prix 2014, Rusia vs Turki, replay tunjukkan bola in tapi wasit tetap ubah keputusan, picu amarah fans. Kritik lain: wasit bisa overrule Hawk-Eye, bikin sistem tak absolut, dan kurang kamera di arena kecil bikin gap data. Biaya tinggi—sekitar $100 ribu per turnamen—batasi penggunaan di liga amatir, ciptakan kesenjangan. Beberapa atlet bilang Hawk-Eye hilangkan “human element” voli, bikin olahraga terlalu robotik. Secara keseluruhan, baik dominan, tapi kontroversi soal akurasi dan biaya tetap jadi perdebatan.
Kesimpulan: Mengenal Teknologi Hawk-Eye Dalam Dunia Voli
Teknologi Hawk-Eye ubah voli jadi olahraga lebih presisi dan adil, dari lacak bola cepat hingga replay dramatis yang hibur fans. Dikembangkan sejak 2001, sistem ini fungsi utama bantu wasit kurangi error, meski kontroversi seperti overrule wasit dan biaya tinggi masih ada. Di FIVB dan Olimpiade, ia bukti positif: kesalahan turun, pertandingan lancar. Bagi atlet, Hawk-Eye teman setia; bagi fans, tambah seru. Masa depan, AI bakal poles lebih baik—voli siap era baru, di mana teknologi dukung passion manusiawi.