Pemain Voli Asal Indonesia yang Sangat Memukau

pemain-voli-asal-indonesia-yang-sangat-memukau

Pemain Voli Asal Indonesia yang Sangat Memukau. Di tengah gemerlap Kejuaraan Dunia Voli U-21 Putri FIVB 2025 yang baru saja usai di Agustus lalu, satu nama dari Indonesia mencuri perhatian dunia: Pascalina Mahuze. Pemain berusia 19 tahun asal Jayapura, Papua, ini tampil memukau sebagai outside hitter timnas U-21, dengan serangan eksplosif dan mental baja yang bikin lawan geleng-geleng kepala. Lahir pada 29 Maret 2005, Pascalina bukan sekadar wajah baru—ia jadi simbol harapan voli Indonesia yang haus prestasi global. Di bawah asuhan pelatih Marcos Sugiyama, ia starter andalan yang pecah kebuntuan skor berkali-kali, bantu timnas bertahan di kompetisi ketat melawan raksasa seperti Italia dan Brasil. Kini, di awal Oktober 2025, saat Pascalina kembali ke Proliga bersama Yogya Falcons, namanya terus ramai dibicarakan. Dari gadis Papua yang mulai main voli di bangku SMP, ia kini jadi inspirasi bagi ribuan pemuda yang bermimpi sentuh bola di panggung internasional. BERITA BOLA

Dari Jayapura ke Panggung Klub Nasional: Pemain Voli Asal Indonesia yang Sangat Memukau

Pascalina Mahuze tak lahir dengan perak di mulutnya, tapi bakatnya meledak sejak dini. Tumbuh di Jayapura, ia jatuh cinta voli saat duduk di bangku SMP, di mana ia mulai serius latih smash dan block yang jadi senjata andalannya. “Voli buat saya pelarian dari rutinitas, tapi lama-lama jadi passion,” ceritanya suatu kali dalam wawancara pra-turnamen. Dari sana, langkahnya cepat: ia gabung tim Papua yang juara di berbagai kejuaraan regional, sebelum pindah ke Jawa untuk uji kemampuan lebih keras.

Pindah ke Tectona Bandung jadi titik balik. Di sana, Pascalina dijuluki “mesin poin” karena kemampuannya cetak skor konsisten di Divisi Utama. Musim 2022, ia pindah ke Gresik Petrokimia dan langsung bantu tim finis runner-up Proliga—prestasi langka buat pemain muda. Lalu, 2023, ia wakili Jawa Barat di Kejurnas U-19 dan angkat trofi juara, dengan kontribusi 15 poin rata-rata per laga. Tak berhenti di situ, Pascalina lanjut ke Jakarta BIN di Proliga 2023, di mana ia poles receiving dan decision-making-nya. Tahun 2024, bergabung Jakarta Livin Mandiri, ia tambah pengalaman di rotasi cepat. Kini, di Proliga 2025 bersama Yogya Falcons dengan nomor punggung 9, ia targetkan gelar individu sambil jaga ritme timnas. Perjalanan ini bukti kerja keras: dari lapangan tanah Papua ke arena ber-AC, Pascalina tunjukkan voli Indonesia punya talenta tak terbatas.

Kilauan di FIVB U-21 2025: Serangan yang Tak Terbendung: Pemain Voli Asal Indonesia yang Sangat Memukau

Kejuaraan Dunia Voli U-21 Putri FIVB 2025 di Meksiko jadi panggung Pascalina yang paling gemilang. Sebagai starter utama, ia main di hampir setiap set, cetak poin krusial lewat spike keras dari wing kiri yang sulit diprediksi. Lawan Italia, misalnya, ia blok tiga serangan Merit Adigwe—pemain yang baru cetak rekor dunia—dan balas dengan enam poin langsung, ubah momentum dari defisit 5-10 jadi keunggulan. Melawan Brasil, receiving stabilnya bantu timnas selamatkan 70 persen servis lawan, sementara smash-nya capai 45 persen akurasi, naik dari latihan pra-turnamen.

Mentalnya yang matang bikin pelatih Sugiyama puji setinggi langit. “Pascalina main seperti veteran, tak panik di tekanan,” katanya pasca-laga pembuka. Di babak pool, ia rata-rata 12 poin per match, termasuk ace serve yang bikin penonton histeris. Meski timnas finis di perempat final—tak buruk buat debut global—kontribusi Pascalina jadi sorotan utama. Ia tak cuma cetak skor; ia baca pertahanan lawan, pilih timing smash atau tip yang tepat. Ini prestasi besar, mengingat Indonesia jarang lolos ke level ini. Di usia 19, Pascalina sudah saingi bintang seperti Zhu Ting muda, dan performanya ini buka pintu liga Eropa—agennya sudah dapat tawaran dari klub Turki.

Inspirasi bagi Voli Indonesia: Dari Papua ke Generasi Emas

Pascalina tak main sendirian—ia angkat voli Papua dan Indonesia ke level baru. Di tanah kelahirannya, ia jadi idola anak muda; klub lokal Jayapura lapor pendaftaran gadis naik 30 persen sejak turnamen U-21. “Saya mau bukti Papua punya atlet kelas dunia,” ujarnya, dorong program scouting PBVSI ke timur. Dampaknya luas: sponsor mulai banjiri timnas U-21, dan Proliga 2025 lihat penonton naik 15 persen di laga Yogya Falcons berkat hype Pascalina.

Bagi voli nasional, ia lengkapi puzzle generasi emas. Bersama Megawati Hangestri yang raih penghargaan terbaik dunia Januari 2025, Pascalina jadi tandem masa depan—satu eksplosif di serangan, satu stabil di mid-range. Sugiyama bilang, “Ia bawa energi baru, bikin tim lebih agresif.” Tantangan ke depan? Jaga cedera dan adaptasi liga pro, tapi dengan disiplinnya—latih pagi-malam—ia siap. Di SEA Games mendatang, ekspektasi tinggi: Pascalina targetkan MVP, sambil dorong timnas senior. Ia bukti voli Indonesia tak lagi underdog, tapi pesaing serius.

Kesimpulan

Pascalina Mahuze bukan cuma pemain voli—ia fenomena yang memukau, dari smash ganas di FIVB U-21 hingga inspirasi di Papua. Prestasinya di 2025 bukti bakat Indonesia siap taklukkan dunia, asal dukungan terus mengalir. Saat Proliga bergulir, mata dunia tertuju padanya; siapa tahu, Olimpiade 2028 jadi panggung selanjutnya. Bagi fans voli Tanah Air, Pascalina ingatkan: mimpi besar dimulai dari langkah kecil di lapangan tanah. Voli Indonesia, dengan bintang seperti dia, siap terbang tinggi.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *